Sunday, September 30, 2007

PEMBALAKAN

Pembalakan merupakan baik yang dapat restu atau izin dari pemerintah atau tidak telah terbukti memiliki dampak yang sama, yaitu rusaknya tatanan ekosistem di alam ini. Tiga foto diatas di jepret tanggal 26 September 2007. Foto pertaman diambil di wilayah Tapsel, yang kedua daerah sekitar danau Toba dan yang ketiga foto Danau Toba.

Jika tidak ada penanganan serius, kondisi ini jelas akan berpengaruh terhadap siklus hidrologi dan jika terjadi di sekitar danau Toba sudah pastim akan mempengaruhi debit air di Danau Toba.

Untuk wilayah Tapsel, spot-spot pembalakan tanpa izin sungguh banyak (foto diatas hanya salah satu spot). Kebanyakan dilakukan oleh etnis Nias yang datang ke wilayah Tapanuli Selatan dan Ta[panuli Tengah. Secara umum mereka banyak tersebar di sekitar wilayah Blok Hutan Batang Toru. Kehadiran mereka (etnis Nias) yang melakukan pembalakan di Hutan Batang Toru ternyata hampir tak tersentuh oleh hukum. Setelah digali informasi lebih jauh, ternyata mereka ini sering digunakan oleh para politisi, terutama saat musim pilkada atau Pemilu. Jadi karena konspirasi politik inilah maka keberadaan mereka menjadi semakin tak tersentuh, karena yang akhirnya membuat perkampungan di tengah hutan oelh pemerintah diakuai keberadaannya yang ditandai dengan dikeluiarkannya KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Sebagai tambahan, saat ini di wilayah Batang Toru sudah ada perusahaan tambang emas (PT AGINCOURT) yang saat ini sudah pada tahap eksplorasi tahap akhir. Kadang ada pertanyaan menggelitik, jangan-jangan keberadaan etnis Nias yang sedang melakukan pembukaan kebun ini sengaja dan ada yang men-design.

Pertanyaan ini muncul karena dalam laporan Baseline Terrestrial Ecology Survey of The Martabe Project Area, North Sumatra, Indonesia, dalam salah satu kesimpulan dikatakan "Kehadiran tambanga akan merusak ekosistem, tetapi tanpa kehadiran tambang ekosistem juga akan tetap rusak.......".

Nah item kesimpulan ini yang sering menggelitik dan menimbulkan pertanyaan selalu.....

No comments: